1.1 Wisata Sejarah
a.
Gereja Tua Simpangan
Gereja Tua Simpangan terletak di
jalan Gereja Tua, Desa Simpangan Kecamatan Masama Kabupaten Banggai pada
Koordinat
28.
Ls Dan
48.
Bt.
Bangunan gereja berukuran 13,60 x 8,40 meter. Gereja dibangun pada tahun
1918 dalam bentuk rumah tradisional oleh masyarakat Simpangan. Pada waktu
dikonstruksi gereja dengan menggunakan tiang dari kayu, dinding bambu, atap
bersusun dari daun rumbia. Pada tahun 1931 atas prakarsa Guru Jemaat A.
Siposulta mengadakan penggantian dinding dengan papan. Sekitar tahun 1954 atas
dorongan Guru Jemaat L. Pangade mengadakan penggantian bahan bangunan yang
sudah lapuk. Kemudian pada tahun 1990 diadakan penggantian dinding dari beton
setinggi 175 cm.
Pada tanggal 17 mei 1994 gereja
kembali dipugar oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah. Saat ini Gereja Tua
Simpangan tidak lagi dimanfaatkan sebagai tempat ibadah, karena dibagian
samping atau di sebelah timur gereja sudah terdapat gereja baru dengan ukuran
yang lebih besar. Bangunan gereja tua ini sekarang dimanfaatkan sebagai tempat
untuk sekolah minggu bagi anak-anak. Tata letak ruang terbagi atas, ruang utama
berfungsi sebagai tempat ibadah dan ruang pastori berfungsi sebagai tempat
untuk pendeta bertukar pakaian sebelum memulai kebaktian. Ruang utama berbentuk
empat persegi, diruangan ini terdapat bangku untuk duduk, dan satu buah altar,
sedangkan ruang pastori juga berbentuk persegi empat. Lantai bangunan terbuat
dari semen, keseluruhan dinding terbuat dari papan, jendela berbentuk panel
dengan menggunakan jendela dobel sedangkan pintu berbentuk panel, atap bangunan
dari seng dengan bentuk atap limas.
Gereja Tua Simpangan memiliki
batas-batas antara lain: di sebelah utara berbatasan dengan rumah Keluarga
Yulin Nya, di sebelah selatan berbatasan dengan jalan desa yang diberi nama
Jalan Gereja Tua. Di sebelah timur berbatasan dengan halaman gereja baru. Dan
di sebelah barat berbatasan dengan pekarangan rumah Keluarga India Salena.
b. Tempat Tinggal Kapitan
Rumah ini dibangun + 100 Thn diperkirakan dibangun Thn 1902 oleh
Bapak H.Unyo Bunai dan pada masa Pemerintahan Kerajaan Banggai sebagai tempat
tinggal kapitan. Pernah ditempati oleh Kolonial Belanda. Sekarang ditempati
oleh ahli waris Bapak Husen Almahdali.
Bangunan ini dibangun sekitar Tahun
1902. Pada masa kerajaan Banggai difungsikan sebagai kantor Sangaji Bunta. Selanjutnya
menjadi Kantor Distrik Bunta kemudian menjadi Kantor Sektor Bunta sekarang
sebagai Kantor Kelurahan Salabenda.
Rumah Keluarga Bukalang terletak di
Kecamatan Bunta. Rumah ini dibangun
tahun 1812 oleh Sangaji Tatu Abdul Wahab (Sumpi Pute) sebagai Bosanyo. Kemudian
ditempati oleh anaknya Kapitan Daud Bukalang. Setelah itu diserahkan kepada
anak kedua yang bernama Sabida, bersaudara dengan Suliha (anak pertama) dan
Daiya (anak ketiga). Bahan Bangunan
kayu besi dan asal kayu untuk bangunan rumah berasal dari Borneo (Kalimantan),
arsitektur bangunan ini didatangkan dari Singapura.
e. Masjid
Nurul Huda Lambangan
Bangunan ini didirikan pada Tahun 1920
di Desa Lambangan Kecamatan Pagimana oleh Keluarga Lakasim dan TS.Bullah serta
masyarakat Lambangan. Pada saat membanguna mesjid ini kelompok wanita
mengangkut pasir dan tempurung. Kelompok Pria mengangkut kerikil, batu dengan
menggunakan gerobak. Arsitetur bangunan
mesjid ini sama dengan gaya arsitektur bangunan Masjid Una-Una karena Keluarga
Lakasim Berasal dari Una-Una. (Informan; Lasandi Kudusia.Umur 82 Tahun).
f. Jembatan
Lobu
Jembatan Lobu membantang membelah
sungai Lobu di Kecamatan Lobu Kabupaten Banggai. Jembatan ini dibangun pada tanggal 30 November 1940 dan
digunakan sebagai jalur lalulintas dari Luwuk ke Poso, alu serta daerah
lainnya. Pembuatan jembatan Lobu melibatkan penduduk lokal tanpa upah kerja
sebagai pekerja paksa. Kekuatan jembatan ini telah teruji dengan bencana alam
utamanya banjir. Konstruksi jembatan yang terdiri dari ikatan kayu dan
kancingan baut 15 cm
Konon, pada tiang tengah jembatan
tertanam kepala manusia sebagai tumbal. Kepercayaannya pada waktu itu bertujuan
untuk kekuatan jembatan.
g. Rumah
Adat Desa Lambangan
Rumah
adat Desa Lambangan dibangun pada tahun 1920 bersamaan dengan pembangunan
Masjid Lambangan. Pendiri rumah adat ini
adalah Bapak Lakasim juga pendiri
Bangunan Masjid Nurul Huda Lambangan. Kemudian
Bapak Lakasim menyerahkan kepada anaknya yang bernama Saenabo akan tetapi tidak
punya keturunan. Selanjutnya rumah adat ini ditempati oleh saudaranya bernama
Asia.
h. Kantor
DPRGR
Kantor
DPRGR terletak di Kelurahan Karaton Kecamatan Luwuk. Bangunan ini digagas oleh
Bupati Pertama Bidin Tahun 1959. Selanjutnya pembangunannya dilaksanakan oleh
Bupati Kedua R. Ace Slamet bersama Ahmad Mile, Aco Daeng Matorang hingga selesainya
bangunan tersebut pada tahun 1964.
i. Makam
Mian Kehumama
j. Rumah
Pejabat Pemerintah Kerajaan (Bosanyo Kintom)
Bangunan ini dibangun pada tahun 1890
oleh Noho. Beliau lebih dikenal dengan sebutan Tutu’ Langkai alias Panggola.
Bangunan ini berfungsi sebagai rumah pribadi skaligus digunakan untuk rumah
pejabat pemerintah kerajaan (Bosanyo Kintom). Bosanyo Kintom saat itu kekuasaannya
meliputi Kintom, Pagimana dan Bualemo. Sekarang Rumah dalam keadaan rusak di
Kecamatan Kintom.
k. Rumah
Adat Kintom
Bangunan ini dibangun Tahun 1915
sebagai rumah pribadi yang dibangun oleh Bapak Noho untuk anaknya. Yang menarik
dari bangunan ini selain mempunyai teras depan juga mempunyai teras samping.
l.
Makam
Abdullah Bin Abd. Kadir Djaelani
Alkusaini
Makam
penyiar Islam Abdullah Bin Abd.Kadir Djaelani Alkusaini. Beliau yang
melaksanakan syiar Islam pada Abad 15 tepatnya tahun 1450. Uniknya lokasi
diatas bukit dan makam ini berada dalam benteng pertahanan Masyarakat Mendono
melawan pasukan Tobelo.
Bangunan
ini dibangun tahun 1936. Fungsi bangunan pada waktu itu sebagai Rumah Sakit
kemudian berubah menjadi Dinas Kesehatan dan sekarang menjadi Kampus Akademi
Perawat. Gedung ini dibangun pada masa
Pemerintahan Kolonial Belanda Tahun 1936 dibawah Pimpinan Kontroleur Belanda
Kapten JJ.Doer Meir yang memerintah sejak 1935 s.d 1937.
n. Masjid
Jami’ Mutahida Luwuk
Said Albakar dan Awad Albakar dari
Arab oleh Hi. Muhammad Nur Dg. Bosanyo Karya Makmur, Malajo Ahmad untuk
membangun masjid yang pertama Masjid Mutahida Tahun 1889. Kemudian 1911 mereka
membangun Masjid Alhikmah soho,kemudian mengembangkan pendidikan Asyafi’ia
Alkhaerat yang menjadi alkhaerat
sekarang + 1943. Kemudian Bangunan Masjid yang barudisamping sebelah
barat Masjid lama pada thn 1999-2000 dibangun oleh Hi.Baharudin Catjo.
o. Dapur
Umum Dan Bunker Jepang
Jepang mendarat di Luwuk pada tanggal
15 Mei 1942 dipimpin oleh Komandan Miyamoto. Bunker pertahanan Jepang dalam
pembuatannya masyarakat dipaksa kerja menggali lubang diperut bumi dipuncak
bukit Kulipan Desa Kampangar Kecamatan Balantak diantaranya satu lubang
persembunyian kedua lubang pengintaian.
Pada dapur umum tampak sisa tungku dan
dua buah bak penampungan air sebagai Cam. Satu Peleton Serdadu
Jepang yang berjuang
berjumlah + 30 orang di Desa Kampangar Kecamatan
Balantak.
p. Kantor
DPRGR II
Bangunan
ini dibangun dimasa Pemerintahan Bupati Drs.Abd.Azis Larekeng pada1969. Juga
berfungsi sebagai Kantor DPRGR setelah pindah dari Kantor DPRGR pertama. Kemudian
menjadi Kantor DPRD, selanjutnya menjadi Kantor BAPEDA dan menjadi Kantor
Kesehatan sampai sekarang.
q. Rumah
Kapitan
Bangunan ini dibangun oleh Kontroleur
Belanda ke-4 Kapten Paulisen. Berarsitektur asli Belanda pada tahun 1935
sebagai pasangrahan. Kemudian dijadikan tempat tinggal Kapitan selanjutnya
Klinik Kesehatan ABRI (Kesdim). Sekarang
berfungsi sebagai Museum Daerah Kabupaten Banggai.
2.1 Launching (Peluncuran) Kamus Saluan dan Balantak
a. Kamus Saluan dan Balantak
Dalam rangka penjabaran Visi dan Misi Bupati Banggai, Bidang Kebudayaan meluncurkan Kamus Saluan dan Balantak sebagai Inovasi Pendidikan dalam pengembangan Kurikulum Muatan Lokal.
Pelluncuran Kamus ini sangat membantu Proses Pembelajaran di sekolah dalam proses pembelajaran baik di tingkat sekolah dasar maupun sekolah menengah pertama.
Proses Peluncuran ini mengalami fase bertahap dari Tahun 2017 sampai Tahun 2018 dan telah mendapatkan penghargaan terbaik. Kamus Saluan dan Balantak dapat di Download melalui Aplikasi Play Store HP Android.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar